Perilaku Homoseksual Pada Binatang

Squawk dan Milou

Pinguin Chinstrap jantan pada Central Park Zoo di Manhattan.

Tahukah kamu bahwa perilaku homoseksual tidak hanya terjadi pada manusia, namun ternyata juga terjadi pada kerajaan hewan! Aku sendiri cukup terkejut ketika membaca artikel yang kutemukan dari Wikipedia.com. Mungkin dulu aku sempat mendengar keanehan perilaku pada binatang tersebut, namun itu dulu hanya sekedar berita tidak jelas. Ternyata perilaku homoseksual memang benar bisa terjadi pada hewan, terutama pada spesies yang hidup dengan lingkungan sosialnya, terutama pada jenis burung laut dan mamalia (Hmm... tidak jauh jauh dari manusia dong!), dan monyet dan kera besar. perilaku homoseksual telah diteliti pada 1.500 spesies, yang mana 500 diantaranya telah terdokumentasi dengan baik. Profesor Janet Mann dari Georgetown University telah secara khusus mengemukakan teori mengenai perilaku homoseksual pada binatang - setidaknya pada lumba-lumba - bahwa perilaku tersebut merupakan kelebihan dari evolusi yang dapat meminimalisir agresi antar spesies, terutama antar pejantan.

Berikut merupakan beberapa contoh temuan perilaku homoseksual yang terjadi pada hewan:

• Beberapa pasangan pinguin jantan telah terdokumentasikan melakukan perkawinan, membangun sarang bersama, dan kemudian mengerami batu sebagai pengganti telur. Pada tahun 2004, pihak The Central Park Zoo di Amerika Serikat mengganti telur batu dari salah satu pasangan pinguin jantan tersebut dengan telur yang subur, yang mana ternyata pasangan tersebut kemudian menetaskan dan memelihara anak pinguin yang lahir seolah-olah anak pinguin yang lahir tersebut adalah anak mereka sendiri. Kebun binatang di Jerman dan Jepang juga telah melaporkan perilaku homoseksual pada pinguin mereka. Fenomena ini juga dilaporkan terjadi di Kelly Tarlton’s Aquarium di Auckland, New Zealand.


• Percumbuan, menaiki atau menunggangi satu sama lain, serta penetrasi anal penuh antara sapi jantan juga tercatat telah terjadi antara American Bison. Festival Okipa juga mengundang-undangkan perilaku ini untuk dimasukkan ke dalam upacara tersebut, dengan alasan “untuk memastikan kembalinya sapi-sapi pada musim berikutnya”. Begitu pula saling menaiki atau menunggangi antar sapi betina adalah umum terjadi.


• Perilaku homoseksual pada domba jantan (ditemukan pada kisaran 6-10% dari biri-biri jantan) diasosiasikan sebagai variasi dalam distribusi masa otak dan aktivitas kimia. Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam Endocrinology menyimpulkan bahwa faktor biologis dan psikologis sangat mempengaruhi terjadinya perilaku tersebut. Penemuan ini memiliki kemiripan pada penemuan terhadap perilaku homoseksual manusia – sebuah studi ang dilakukan oleh Simon LeVay.


• Domba bercula besar jantan dapat dibagi menjadi dua jenis, tipikal jantan yang mana perilaku homoseksual adalah umum terjadi dan “domba dengan perilaku betina“ atau “perilaku transvestites” yang mana tidak diketahui berhubungan dengan perilaku homoseksual

Pheww, what an article!

Sumber : Wikipedia.

Back to top