Share your thoughts and Uncover the G world in a positive and diferent way! Happy reading...! ^_^

[ Some of the contents of this blog are for my personal writings, and some others are copyright of their original author. All of the pictures in this blog are copyright of their original author and for personal use only! ]

March 30, 2007

Kenali "Mr. Happy" mu!



Penis merupakan organ luar/eksternal seksual pria. Bagi manusia, penis merupakan organ reproduksi pada pria dan pada mamalia penis juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi atau pembuangan air seni.



Struktur



Penis manusia terdiri dari tiga kolom jaringan yang dapat menegang:



  • Dua buah corpa cavernosa (tunggal: corpus cavernosum) dan

  • Sebuah corpus spongiosum


Corpus spongiosum terletak di sebelah bawah dalam dari penis (dikenal juga sebagai bagian sirip perut/ventral); Dua buah corpora cavernosa terletak bersebelahan pada bagian atas dalam (bagian sirip belakang/dorsal).


Bagian ujung dari corpus spongiosum membesar dan berbentuk seperti bulatan/benjolan kepala jamur yang membentuk glans penis. Bagian glans penis tersebut sebagai tempat yang menyangga kulup/kulit khitan (foreskin), yaitu kulit bagian ujung dari penis yang pada pria dewasa dapat ditarik ke belakang untuk menyingkap bagian glans. Bagian dalam penis tempat dimana kulup tersebut tertanam, disebut dengan frenum (atau frenulum).


Urethra, yang merupakan bagian akhir dari saluran kencing, melewati bagian dari corpus spongiosum dan bukaannya, dikenal sebagai meatus, terletak di bagian ujung dari glans penis. Ujung bukaan tersebut merupakan pintu keluar baik bagi air seni/urine dan ejakulasi dari semen (semen). Sperma (sperm) diproduksi di dalam testis (testes) dan disimpan di bagian perpanjangannya yang disebut epididymis. Pada saat ejakulasi, sperma didorong naik menuju vas deferens, dua buah saluran yang menyeberang di belakang kandung kemih (bladder). Cairan kemudian ditambahkan oleh seminal vesicles dan vas deferens yang kemudian bergerak menuju saluran ejakulasi (ejaculatory ducts) yang mana saluran tersebut bergabung dengan urethra di dalam kelenjar prostat (prostate gland). Prostat begitu juga kelenjar bulbourethral (bulbourethral glands) menambahkan pengeluaran, dan semen pun dikeluarkan melalui penis.


Raphe merupakan daerah punggung bukit yang dapat terlihat di antara separuh cabang samping penis, dapat ditemukan di bagian perut atau bagian bawah dari penis, berjalan dari meatus (bukaan dari urethra) menuju scrotum ke perineum (area antara scrotum dan anus).


Penis manusia berbeda dari mamalia lainnya. Penis manusia tidak memiliki baculum, atau tulang ereksi (erectile bone); melainkan penis manusia bergantung sepenuhnya pada pengisian darah ke dalam penis untuk mencapai tahap ereksi penuh. Penis manusia tidak dapat ditarik masuk ke dalam bagian selangkangan/kunci paha, dan berujuran lebih besar daripada ukuran rata-rata kerajaan hewan dalam proporsinya terhadap masa tubuh.



Linguistik - Etimologi


Kata "penis" diambil dari Bahasa Latin dan pada mulanya berarti “ekor”. Beberapa pengertian lainnya berasal dari Indo-Eropa “pesnis”, dan kata Yunani pe?? = "penis" berasal dari Indo-Eropa “pesos”. Sebelum mengadopsi kata Latin ke dalam Bahasa Inggris, penis pada mulanya merujuk kepada makna "yard". Oxford English Dictionary menyebutkan contoh pengunaan kata yard yang dipergunakan pada tahun1379, dan mencatatakan pada Physical Dictionary pada tahun 1684, Steven Blankaart mendefinisikan kata penis sebagai "the Yard, made up of two nervous Bodies, the Channel, Nut, Skin, and Fore-skin, etc."


Kata Latin "phallus" (berasal dari kata Yunani fa????) terkadang dipergunakan untuk mendeskripsikan penis, meskipun "phallus" pada mulanya digunakan untuk mendeskripsikan gambaran, baik itu berupa gambar foto maupun ukiran, dari penis.




Pubertas


Pada saat seorang anak laki-laki memasuki masa pubertas, setelah buah zakar (testicles) mulai berkembang, penis mulai membesar, bersama dengan bagian genital/kemaluan lainnya. Penis dapat tumbuh memanjang hingga umur 18, namun pertumbuhan diameternya secara kasar dimulai pada umur 13. Selama proses tersebut, rambut kemaluan (pubic hair) tumbuh di bagian atas dan di sekitar penis.




Homologi seksual


Secara singkat, hal ini merupakan daftar dari organ seksual yang berevolusi dari jaringan yang sama dalam kehidupan manusia.


Glans dari penis merupakan homologi dari clitoral glans pada wanita; corpora cavernosa merupakan homologi dari badan klitoris (body of the clitoris); corpus spongiosum merupakan homologi dari vestibular bulbs di bawah labia minora; kantung buah pelir (scrotum), merupakan homologi dari labia minora dan labia majora; dan kulup (foreskin), merupakan homologi dari kepala klitoris (clitoral hood). Raphe tidak terdapat pada wanita, oleh karena itu kedua belah bagian tidak saling terhubung.




Ereksi



Penis manusia dalam keadaan lembek/tidur
dan dalam keadaan ereksi penuh.


Ereksi merupakan keadaan dimana penis menegang dan naik, yang mana terjadi pada pria yang sepenuhnya dalam keadaan terangsang secara seksual (sexually aroused), meskipun juga dapat terjadi pada situasi non-seksual. Mekanisme fisiologi utama yang menyebabkan terjadinya ereksi adalah pembesaran pembukuh darah secara otonom yang membawa darah ke dalam penis, yang memberikan lebih banyak lagi darah untuk mengisi ketiga pintu jaringan spons yang dapat menegang di dalam penis, sehingga menyebabkan penis menjadi bertambah panjang dan menegang. Jaringan spons yang kini telah mengeras kemudian menekan dan menarik pembuluh yang membawa darah menjauh dari penis. Darah terus masuk dan keluar penis hingga keseimbangan terjadi dimana volume darah yang seimbang mengalir ke dalam pembuluh arteri yang membesar dan sedikit yang keluar dari pembuluh yang tertekan tersebut; ukuran erekasi yang konstan pun diperoleh pada fase seimbang ini.


Ereksi memfasilitasi pada saat terjadinya senggama atau hubungan seksual meskipun ereksi tidaklah penting untuk dapat terjadinya kegiatan seksual lainnya. Meskipun sebagian besar penis pada saat ereksi menunjuk ke atas (lihat ilustrasi), adalah umum dan normal apabila penis yang berereksi juga menunjuk vertikal ke atas atau hampir verikal ke bawah maupun lurus horisontal, semuanya tergantung pada tingkat ketegangan dari ikatan sendi yang yang menyangga posisi penis. Tingkat ketegangan atau sudut ereksi sangat bervariasi.




Ukuran


Sebagai aturan umum, ukuran penis hewan adalah proporsional terhadap ukuran tubuhnya, namun ini sangat bervariasi antar spesies — bahkan bervariasi pada spesies yang memiliki hubungan kerabat dekat. Sebagai contoh, ujuran penis gorila dewasa yang sedang ereksi adalah kurang lebih 4 cm (1.5 inci) pada panjang; simpanse dewasa, secara signifikan lebih kecil (terhadap ukuran tubuh) daripada gorila, memiliki ukuran penis yang berereksi bahkan dua kali daripada ukuran penis gorila tadi. Sebagai perbandingan, penis manusia adalah lebih besar dari primata manapun, baik dari proporsinya terhadap ukuran tubuh maupun dan pada kondisi yang absolut.


Meskipun hasil bervariasi pada berbagai studi, secara konsensus bahwa rerata penis manusia adalah kurang lebih 12.7-15 cm (5-5.9 inci) pada panjang dan 12.3 cm (4.85 inci) pada panjang keliling saat ereksi penuh. Ukuran rerata penis adalah sedikit lebih besar daripada ukuran mediannya. Sebagian besar dari hasil studi ini dilakukan pada subjek keturunan Eropa terdahulu; ukuran rerata belahan bumi lainnya akan sangat bervariasi.


Proyek penelitian, merangkum dari lusinan hasil studi oleh dokter dari berbagai negara yang telah terpublikasikan, menunjukkan bahwa di berbagai belahan dunia, rerata ukuran penis yang berereksi bervariasi antara 9.6 cm (3.7 inci) dan 16 cm (6.2 inci). Perbedaan ini terjadi diperkirakan karena, tidak hanya faktor genetik, namun juga karena faktor lingkungan seperti budaya, diet, kimia/tingkat polusi, dsb.


Seperti juga atribut tubuh lainnya, panjang dan ukuran lebar dari penis bisa sangat bervariasi antar individu dari spesies yang sama. Pada kebanyakan hewan, terutama pada mamalia, ukuran penis yang lembek/tidur adalah jauh lebih kecil daripada ukuran ereksinya. Pada manusia dan beberapa spesies lainnya, kuran penis yang lembek/tidur berbanding dengan ukuran penis ereksi sangat bervariasi antar individu, sehingga penis pada saat lembek/tidur tidak dapat menjadi tolak ukur prediksi akan ukuran penis tersebut pada saat ereksi.


Terkecuali pada kasus yang sangat ekstrim mengenai spektrum ukuran, ukuran penis tidak ada hubungan yang kuat terhadap kemampuan reproduksi pada sebagian besar spesies.



Back to top

March 28, 2007

The Rise of Men's Underclothing



men in various latest underclothing

Era dimana pria hanya membeli pakaian dalam “3 dalam sekotak” dengan melihat fungsi dasarnya secara datar telah lewat. Era dimana pakaian dalam pria tersembunyi diantara kerumunan barang belanjaan lainnya kini telah berevolusi. Kini berbagai varian pakaian dalam pria yang menampilkan visualisasi figur pria atletis dalam balutan pakaian dalam seksinya dengan sangat berani dan tanpa malu-malu dipajang di berbagai etalase mall.


Sejak Abad 18 pada saat bahan fabric katun diperkenalkan, bentuk umum dari pakaian dalam untuk kedua jenis kelamin adalah umumnya berbentuk bahan baju tertutup yang kamudian lazim disebut dengan “longjohn”. Sementara itu berbagai varian pakaian dalam wanita kemudian mengalami perkembangan dari korset, drawer, lingerie, dsb. Sedangkan pakaian dalam pria hanya berkutat pada varian monoton “longjohn” saja.


Hingga pada Abad 20, pakaian dalam pria berjenis “Jockey” mulai mendominasi pasar hingga tahun 1940-an, yang kemudian diikuti dengan naiknya popularitas pakaian dalam berjenis “boxer”yang dipopulerkan oleh Angkatan Udara US. Pada awal 1980-an, merek jeans ternama Levi’s dengan iklan kontroversialnya memulai kebangkitan era dimana fungsionalitas dari pakaian dalam pria sudah tidak lagi memainkan peran utamanya, melainkan lebih mengarah kepada jenis-jenis yang fashionable dan seksi.


Jika ada satu perusahaan yang mempelopori dan secara khusus menyasar brand pakaian dalam pria, adalah Calvin Klein. CK dengan iklan-iklan kontroversialnya telah memulai era pakaian dalam pria yang berbau homoerotis. Pada awal era pakaian dalam CK, telah dimasukkan unsur berani antara maskulin dan gairah-erotis. CK bersama dengan produsen pakaian dalam pria lainnya telah memulai era peperangan dimana inovasi dan fashion yang membakar ‘urat nafsu’ terus berlanjut. Sebut saja, brief, boxer, thongs, bikini, hingga inovasi ‘unik’ lainnya seperti “wonder brief” dan “transparant brief”. Teknisi di balik pembuatan pakaian dalam pria yang inovatif ini telah berhasil membawa pakaian dalam pria ke level berikutnya yang lebih tinggi, dengan memasukkan dan memainkan unsur “sex”.


Kesemua inovasi dan trend pakaian dalam pria tersebut berkembang tak lain juga karena didukung oleh meningkatnya ceruk pasar pria metroseksual dan GLBT (Gay, Lesbian, Biseksual, dan Transgender), yang tak hanya menginginkan fungsionalitas dasar tapi juga menuntut kenyamanan dan visualisasi “sexy” ke dalam pakaian dalam pria. Alasan daripada adanya ceruk pasar tersebut adalah sederhana, bahwa kini pria (terlepas dari orientasi seksualnya) telah berubah lebih feminim, dalam arti sama perdulinya dengan wanita dalam hal perawatan dan penampilan tubuh. Tak jarang pula jenis-jenis pakaian dalam tersebut dipercaya dapat meningkatkan gairah dan kepercayaan diri si pemakai.


Melalui berbagai kampanye dan iklan yang ditanamkan di benak konsumen, terlihat keberhasilannya melalui adanya X faktor dimana setiap kali melihat pria-pria macho dalam balutan pakaian dalam yang seksi, ada keinginan untuk “bisa menyentuh” dan manjadi bagian dari “sexy” tersebut. Akhirnya pilihan pun jatuh pada, beli.. beli.. lagi… dan lagi…!


So guys, which kind of underwear that would make you feel sexy?


Back to top

BODYLICIOUS



bodylicious pictures of mens body

Kesempurnaan raga seorang lelaki bak pahatan patung dewa-dewa Yunani merupakan dambaan bagi setiap pria G manapun untuk dimiliki (dimiliki oleh diri sendiri maupun ‘memiliki’ raga pria lain). Lengan berotot, dada bidang, pantat gempal berisi, perut sixpack… ummhh, tinggal sebut saja! Begitu pentingnya arti kesempurnaan raga tersebut, seringkali pada akhirnya menjadi ‘komoditas utama’ di dalam dunia G sebagai tiket untuk memasuki sebuah komunitas dan untuk mendapatkan pengakuan serta merebut perhatian khalayak.


Tidak sedikit di dunia G mereka yang telah menghabiskan cukup banyak materi tenaga dan waktu guna mendapatkan tubuh yang sempurna. Berbagai cara dilakukan, satu dari sekian yang sangat digemari adalah… fitness. Meskipun berbagai macam alasan dapat dilontarkan, namun tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai modal utama untuk membentuk raga yang sempurna. Dengan modal tersebut akan dapat menarik lebih dan lebih banyak lagi pilihan raga ke dalam etalase pribadi mereka. Sehingga dengan banyaknya pilihan akan mempermudah untuk memilih manakah visualisasi tubuh terbaik untuk dijadikan pasangan


Seperti juga di kehidupan normal, berbagai iklan dan advertising media mempertontonkan dan mendoktrin ke dalam benak masyarakat bahwa tubuh sempurna bak dewa Yunani tersebutlah yang merupakan tubuh yang sempurna. Lebih jauh lagi, di dalam kehidupan G, di balik raga yang sempurna itu juga terbersit khayalan akan kenikmatan yang luar biasa. Well, setidaknya ekspektasi seperti itulah yang selalu diharapkan dari kesempurnaan raga tersebut.


Namun ekspektasi kenikmatan dari raga yang sempurna tersebut tidak selalu berbanding lurus dengan realita keperkasaan. Sekali lagi, visualisasi tubuh yang sempurna hanyalah menimbulkan ketertarikan akan kesempurnaan dan menimbulkan bayangan semu akan kenikmatan dan keperkasaan yang sempurna pula. Pada akhirnya waktu dan pengalamanlah yang akan membuktikan apakah ‘the god sculpted body’ akan selalu delicious seperti apa yang dilihat, diharapkan, dan dibayangkan! Namun hingga saat itu tiba, sekali lagi kesempurnaan raga akan selalu menjadi ‘komoditi utama’ yang selalu didambakan oleh setiap pria G manapun.


So, bagaimana dengan kamu? Apakah bodylicious versi kamu sama dengan stereotipe kebanyakan G? Please do share your thoughts about your version of bodylicious


Back to top

The ‘G’ word!


the G word

Kali pertama ini aku cuma ingin berbagi pengetahuan mengenai apa sih yang orang-orang maksud mengenai Gay/Homoseksual! Seperti aku dan kebanyakan G lainnya, tentunya sudah sangat mengerti mengenai siapa diri kita sebenarnya, apa itu G, dan lain sebagainya. Tapi aku rasa tidak ada salahnya kalau kita kembali melihat pengertian dan definisi mengenai Gay/Homoseksualitas berdasarkan beberapa sumber. Salah satu sumber yang aku pakai kali ini adalah pembahasan dari Wikipedia.org


Dari Wikipedia (versi Indonesia), ensiklopedia bebas dalam berbagai Bahasa


Homoseksualitas mengacu pada interaksi seksual dan/atau romantis diantara pribadi yang berjenis kelamin sama. Pada penggunaan mutakhir, kata sifat homoseks digunakan untuk hubungan intim dan/atau hubungan seksual di antara orang-orang berjenis kelamin yang sama, yang bisa jadi tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai gay atau lesbian. Akronim GLBT sering pula dipergunakan secara positif untuk mengidentifikasikan kaum Gay, Lesbian, Bisexual, dan Transgender. Secara definitif, homoseksual berarti “seks sejenis”, merupakan bentuk hybrid dari awalan kata Yunani kuno “homo” yang berarti “sama”, bentuk dasar dalam bahasa Latin “sex” yang berarti kegiatan seksual atau jenis kelamin. Homoseksualitas, sebagai suatu pengenal, pada umumnya dibandingkan dengan heteroseksualitas dan biseksualitas. Istilah gay digunakan sebagian besar untuk mengacu pada orang-orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai homoseks, tanpa memandang jenis kelamin. "Lesbian adalah suatu istilah tertentu yang hanya digunakan wanita homoseks.


Definisi tersebut bukan definisi mutlak mengingat hal ini diperumit dengan adanya beberapa komponen biologis dan psikologis dari seks dan gender, dan dengan itu seseorang mungkin tidak seratus persen pas dengan kategori di mana ia digolongkan. Beberapa orang bahkan menganggap ofensif perihal pembedaan gender (dan pembedaan orientasi seksual).


Homoseksualitas dapat mengacu kepada:


  • Orientasi seksual yang di tandai dengan kesukaan seseorang dengan orang lain mempunyai kelamin sejenis secara biologis atau identitas gender yang sama.

  • Perilaku seksual dengan seseorang dengan gender yang sama tidak peduli orientasi seksual atau identitas gender.

  • Identitas seksual atau Identifikasi diri, yang mungkin dapat mengacu kepada perilaku homoseksual atau orientasi homoseksual.


Ungkapan seksual dan Cinta erotis sesama jenis telah menjadi suatu corak dari sejarah kebanyakan budaya yang dikenal sejak sejarah pertama. Bagaimanapun, bukanlah sampai Abad 19 bahwa tindakan dan hubungan seperti itu dilihat sebagai orientasi seksual yang bersifat relatif stabil. Penggunaan pertama direkam dari kata Homoseks adalah pada 1869 oleh Karl-Maria Kertbeny, dengan Richard Freiherr von Krafft-Ebing pada bukunya “Psychopathia Sexualis”


Di tahun tahun sejak Krafft-Ebing, homoseksualitas telah menjadi suatu pokok kajian dan debat. Mula-mula dipandang sebagai “penyakit untuk diobati”, sekarang lebih sering diselidiki sebagai bagian dari suatu proyek yang lebih besar untuk memahami Ilmu Hayat, Ilmu jiwa, Politik, Genetika, Sejarah dan variasi budaya dari identitas dan praktek seksual. status legal dan sosial dari orang yang melaksanakan tindakan homoseks atau mengidentifikasi diri mereka gembira atau homoseks wanita beragam disuluruh dunia.



Demografi Homoseksualitas / Prevalensi


Perkiraan dari jumlah atau prevalensi homoseksualitas di masa modern ini bervariasi secara signifikan. Data yang dikumpulkan diperumit oleh berbagai definisi yang digunakan dalam homoseksualitas serta adanya fluktuasi dalam jangka waktu dan tempat


Secara umum, diperkirakan jumlah kaum lesbian dan homo di dalam masyarakat adalah 1% hingga 10% dari jumlah populasi. Tetapi, menurut laporan kontroversi Kinsey Reports pada tahun 1984, menyebutkan bahwa setidaknya 37% pria dari total keseluruhan pria telah setidaknya mengalami pengalaman seks bersama pria lainnya, dan 4% didalamnya adalah secara eksklusif homoseksual. Pada wanita, Kinsey menemukan dari 2% hingga 5% 'kurang lebih secara eksklusif homoseksual


Walaupun pada nyatanya banyak kaum homoseksual yang menyembunyikan identitasnya - dimana mempersulit akurasi laporan - banyak laporan yang beredar belakangan ini menyatakan bahwa dari 2 hingga 3.3 % dari populasi pria adalah homoseksual secara eksklusif


Di Amerika sendiri, pada tahun pemilu 2004 - survey menyatakan 4% dari seluruh pemilih pria menyatakan dirinya sebagai kaum homo atau lesbian. Namun karena tekanan sosial, banyak dari kaum homoseksual yang tentunya tidak mau menyatakan identitas mereka.


Di Kanada, tahun 2003 oleh Statistik Kanada menyatakan bahwa diantara warga Kanada berumur 18 hingga 59, 1% melaporkan mereka sebagai homoseksual, dan 0.7% melaporkan sebagai bi-seksual


Diperoleh dari Wikipedia versi Indonesia dan versi Inggris ,artikel mengenai gay dan/atau homosexual


Back to top