Share your thoughts and Uncover the G world in a positive and diferent way! Happy reading...! ^_^

[ Some of the contents of this blog are for my personal writings, and some others are copyright of their original author. All of the pictures in this blog are copyright of their original author and for personal use only! ]

March 28, 2007

The Rise of Men's Underclothing



men in various latest underclothing

Era dimana pria hanya membeli pakaian dalam “3 dalam sekotak” dengan melihat fungsi dasarnya secara datar telah lewat. Era dimana pakaian dalam pria tersembunyi diantara kerumunan barang belanjaan lainnya kini telah berevolusi. Kini berbagai varian pakaian dalam pria yang menampilkan visualisasi figur pria atletis dalam balutan pakaian dalam seksinya dengan sangat berani dan tanpa malu-malu dipajang di berbagai etalase mall.


Sejak Abad 18 pada saat bahan fabric katun diperkenalkan, bentuk umum dari pakaian dalam untuk kedua jenis kelamin adalah umumnya berbentuk bahan baju tertutup yang kamudian lazim disebut dengan “longjohn”. Sementara itu berbagai varian pakaian dalam wanita kemudian mengalami perkembangan dari korset, drawer, lingerie, dsb. Sedangkan pakaian dalam pria hanya berkutat pada varian monoton “longjohn” saja.


Hingga pada Abad 20, pakaian dalam pria berjenis “Jockey” mulai mendominasi pasar hingga tahun 1940-an, yang kemudian diikuti dengan naiknya popularitas pakaian dalam berjenis “boxer”yang dipopulerkan oleh Angkatan Udara US. Pada awal 1980-an, merek jeans ternama Levi’s dengan iklan kontroversialnya memulai kebangkitan era dimana fungsionalitas dari pakaian dalam pria sudah tidak lagi memainkan peran utamanya, melainkan lebih mengarah kepada jenis-jenis yang fashionable dan seksi.


Jika ada satu perusahaan yang mempelopori dan secara khusus menyasar brand pakaian dalam pria, adalah Calvin Klein. CK dengan iklan-iklan kontroversialnya telah memulai era pakaian dalam pria yang berbau homoerotis. Pada awal era pakaian dalam CK, telah dimasukkan unsur berani antara maskulin dan gairah-erotis. CK bersama dengan produsen pakaian dalam pria lainnya telah memulai era peperangan dimana inovasi dan fashion yang membakar ‘urat nafsu’ terus berlanjut. Sebut saja, brief, boxer, thongs, bikini, hingga inovasi ‘unik’ lainnya seperti “wonder brief” dan “transparant brief”. Teknisi di balik pembuatan pakaian dalam pria yang inovatif ini telah berhasil membawa pakaian dalam pria ke level berikutnya yang lebih tinggi, dengan memasukkan dan memainkan unsur “sex”.


Kesemua inovasi dan trend pakaian dalam pria tersebut berkembang tak lain juga karena didukung oleh meningkatnya ceruk pasar pria metroseksual dan GLBT (Gay, Lesbian, Biseksual, dan Transgender), yang tak hanya menginginkan fungsionalitas dasar tapi juga menuntut kenyamanan dan visualisasi “sexy” ke dalam pakaian dalam pria. Alasan daripada adanya ceruk pasar tersebut adalah sederhana, bahwa kini pria (terlepas dari orientasi seksualnya) telah berubah lebih feminim, dalam arti sama perdulinya dengan wanita dalam hal perawatan dan penampilan tubuh. Tak jarang pula jenis-jenis pakaian dalam tersebut dipercaya dapat meningkatkan gairah dan kepercayaan diri si pemakai.


Melalui berbagai kampanye dan iklan yang ditanamkan di benak konsumen, terlihat keberhasilannya melalui adanya X faktor dimana setiap kali melihat pria-pria macho dalam balutan pakaian dalam yang seksi, ada keinginan untuk “bisa menyentuh” dan manjadi bagian dari “sexy” tersebut. Akhirnya pilihan pun jatuh pada, beli.. beli.. lagi… dan lagi…!


So guys, which kind of underwear that would make you feel sexy?


Back to top

1 comment:

Anonymous said...

gstring bro...