Share your thoughts and Uncover the G world in a positive and diferent way! Happy reading...! ^_^

[ Some of the contents of this blog are for my personal writings, and some others are copyright of their original author. All of the pictures in this blog are copyright of their original author and for personal use only! ]

March 28, 2007

BODYLICIOUS



bodylicious pictures of mens body

Kesempurnaan raga seorang lelaki bak pahatan patung dewa-dewa Yunani merupakan dambaan bagi setiap pria G manapun untuk dimiliki (dimiliki oleh diri sendiri maupun ‘memiliki’ raga pria lain). Lengan berotot, dada bidang, pantat gempal berisi, perut sixpack… ummhh, tinggal sebut saja! Begitu pentingnya arti kesempurnaan raga tersebut, seringkali pada akhirnya menjadi ‘komoditas utama’ di dalam dunia G sebagai tiket untuk memasuki sebuah komunitas dan untuk mendapatkan pengakuan serta merebut perhatian khalayak.


Tidak sedikit di dunia G mereka yang telah menghabiskan cukup banyak materi tenaga dan waktu guna mendapatkan tubuh yang sempurna. Berbagai cara dilakukan, satu dari sekian yang sangat digemari adalah… fitness. Meskipun berbagai macam alasan dapat dilontarkan, namun tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai modal utama untuk membentuk raga yang sempurna. Dengan modal tersebut akan dapat menarik lebih dan lebih banyak lagi pilihan raga ke dalam etalase pribadi mereka. Sehingga dengan banyaknya pilihan akan mempermudah untuk memilih manakah visualisasi tubuh terbaik untuk dijadikan pasangan


Seperti juga di kehidupan normal, berbagai iklan dan advertising media mempertontonkan dan mendoktrin ke dalam benak masyarakat bahwa tubuh sempurna bak dewa Yunani tersebutlah yang merupakan tubuh yang sempurna. Lebih jauh lagi, di dalam kehidupan G, di balik raga yang sempurna itu juga terbersit khayalan akan kenikmatan yang luar biasa. Well, setidaknya ekspektasi seperti itulah yang selalu diharapkan dari kesempurnaan raga tersebut.


Namun ekspektasi kenikmatan dari raga yang sempurna tersebut tidak selalu berbanding lurus dengan realita keperkasaan. Sekali lagi, visualisasi tubuh yang sempurna hanyalah menimbulkan ketertarikan akan kesempurnaan dan menimbulkan bayangan semu akan kenikmatan dan keperkasaan yang sempurna pula. Pada akhirnya waktu dan pengalamanlah yang akan membuktikan apakah ‘the god sculpted body’ akan selalu delicious seperti apa yang dilihat, diharapkan, dan dibayangkan! Namun hingga saat itu tiba, sekali lagi kesempurnaan raga akan selalu menjadi ‘komoditi utama’ yang selalu didambakan oleh setiap pria G manapun.


So, bagaimana dengan kamu? Apakah bodylicious versi kamu sama dengan stereotipe kebanyakan G? Please do share your thoughts about your version of bodylicious


Back to top

No comments: